MY JOURNEY MY LIFE

Senin, 01 Juni 2009




PERANAN PESTISIDA ORGANIK DALAM PENGENDALIAN OPT

Masalah pencemaran lingkungan kini merupakan ancaman dalam dunia pertanian maupun kesehatan dan lainnya. Maka dari pada itu memanfaatkan tanaman biofarmaka/ tanaman obat yang menjadi bahan dasar dalam pembuatan pestisida nabati/organic sangat menguntungkan, dikarenakan produk ini aman dikonsumsi, kelestarian lingkungan terjaga, pengolahanya mudah, bahan banyak tersedia dilingkungan sekitar. Dan dapat menambah manfaat kegunaan bahan-bahan tersebut (bahan organic). Dan dapat menekan penggunaan pestisida kimia. Penggunaan bahan organic dalam pembuatan pestisida organic/biopestisida untuk mengendalikan OPT sangat potensial. Namun masih disayangkan masih jarang digunakan oleh petani. Padahal penggunaan pestisida organic ini untuk mengendalikan OPT sangat menguntungkan dibanding menggunakan pestisida kimia/sintetis.
Adapun keuntungan dan kekurangan menggunakan pestisida organic adalah sebagai barikut:

1. Produk tanaman lebih aman untuk dikonsumsi jangka panjang.
2. kelestarian lingkungan dan system produksi pertanaman yang brkelanjutan lebih terjamin.
3. senyawa botani dalam pestisida nabati mudah sekali terdegradasi oleh cahaya,air dan kelembaban yang tinggi,sehingga perlu aplikasi lebih sering dan tepat waktu dan sasaran.
4. senyawa botani ini lebih cepat menghentikan serangga untuk memakan tanaman dan menyebabkan muntah dan paralysis, tetapi dapat menyebabkan seragga tidak mati dalam waktu beberapa jam atau hari.
5. pembuatanya tidak praktis,tidak tahan lama dalam penyimpanan,dan belum tentu bahannya ada waktu dibutuhkan.
Apalagi Indonesia memiliki jenis tanaman obat tidak kurang dari 7.000 spesies, dan baru sekitar 300 (4,5%) spesies yang telah diolah dan dimanfaatkan , dimana dari 300 spesies itu baru sekitar 50 jenis tanaman yang dibudidayakan,sedang selebihnya masih didapatkan/dipanen dari alam. Disamping itu masalah OPT dalam pertanian terutama dalam pertanian organic menjadi hal yang sangat diperhatikan, karena mengingat dalam pertanian organic dilarang menggunakan pestisida kimia/sintetik . padahal telah diketahui bahwa terdapat juga sekitar 2.000 macam gulma yang mempengaruhi produksi tanaman, karena bersaing dalam hal air, nutrisi, dan cahaya. Selain itu terdapat sekitar 10.000 spesies serangga yang berstatus sebagai hama berbagai tanaman dan sekitar 14.000 species jamur yang berpotensi sebagai penyebab penyakit dari berbagai tanaman budidaya. Selama enam decade ini, pestisida telah dianggap sebagai penyelamat produksi tanaman selain kemajuan dalam bidang pemuliaan tanaman. Dengan demikian, untuk tujuan pengendalian OPT pada pertanian organic perrlu dikembangkan pestisida organic sebagai pengganti pestisida kimia/sintetik. Apa saja macam pestisida tersebut dan bagaimana peranannya dalam pengendalian OPT yang dijelaskan diatas.

Jenis OPT dan jenis Tanaman yang digunakan untuk pestisida nabati.
No Jenis Tanaman Bagian Tanaman Untuk mengendalikan OPT sasaran
1 Pacar Cina Daun,built batang,biji dan bunga Hama ulat krop kubis
2 Bengkuang Biji Ulat krop kubis,nezara piridula,pluttela xylostela,spodoptera litura
3 Mamba Biji dan Daun Penghisap polong kedelai,busuk daun/[angkal batang pada horti
4 Cengkih Biji dan Daun (bunga) Busuk daun/pangkal batang,lalat buah
5 Sirsak Biji dan Daun Belalang,trips pada cabai,kutu daun kentang,wereng coklat
6 Srikaya Biji Hama gudang
7 Tembakau Daun dan Batang Kutu,nematoda,hama gudang,nyamuk
8 Serai Wangi Daun dan Batang Hama gudang
9 Gadung Umbi Tikus dan babi hutan
10 Sembung Daun Siput,hama gudang
11 Tuba Akar Segar Keong mas
12 Jarak Daun dan Biji Nematode,cendawan,hama yang ada dalam tanah
13 Kecubung Daun dan Biji Hama daun kelapa,tikus
14 Patah Tulang Daun Moluskasida
15 Tefrosia Daun Moluskasida
16 Babandotan Daun,Bunga,Akar,Batang Insektisida
17 Lempuyung Gajah Rimpang Insektisida
18 Lempuyung Emprit Rimpang Insektisida
19 Salam Daun Perangsang tumbuh
20 Malaleuka Daun Pemikat
21 Jeringau Rimpang Insektisida
22 Bitung Biji Insektisida
23 Piretrum Bunga Insektisida
24 Legundi Daun Insektisida
25 Bawang Putih Umbi Non-toksin pada collosobructus analis
26 Nilam Daun Insektisida
27 Saga Biji Insektisida
28 Kipahit Daun Penolak
29 Kmbng.sungsang Akar Non-toksin pada collosobructus analis
30 Secang Daun,Bunga,Biji Insektisida
31 Brotowali Batang Insektisida
32 Aglaia Daun Insektisida
33 Mete Kulit Biji Insektisida
34 Kunyit Rimpang Non-toksin pada mus musculus

35 Senggugu Daun Non-toksin pada mus musculus

Sumber: Kardinan, A. 1999. Pestisida Nabati, Ramuan dan aplikasi. PT Penebar Swadaya, Jakarta.




Adapun beberapa jenis OPT yang dapat dikendalikan dengan pestisida nabati antara lain adalah:
(1) Hama Secara Umum
(2) Hama Trips pada Cabai
(3) Hama Belalang danUlat
(4) Hama Wereng Coklat dan Pengerek Batang
(5) Hama dan Penyakit pada Tanaman Bawang Merah
(6) Hama Tikus

Sedang jenis tanaman tergantung dari jenis OPT yang menyerang tanaman tersebut:

(1). Hama Secara Umum
Siapkan daun mimba (azadirachta indica) 8 Kg, Lengkuas 6 Kg, Serai 6 Kg,Diterjen atau Sabun colek 20 Gram, dan air 80 Liter. Bagian tanaman ini ditumbuk halus kemudian dicampur diterjen/sabun colek. Setelah itu masukkan air 20 liter dan diaduk sampai rata. Adonan ini didiamkan hingga 24 Jam kemudian disaring dengan kain halus dan hasil saringannya diencerkan dengan 60 liter air. Larutan ini sudah dapat diaplikasikan untuk mengendalikan hama seluas ± satu hektar lahan tanaman.
(2). Hama Trips pada cabai
Daun sirsak (annona mmuricata) 50-100 lembar setelah ditumbuk halus kemudian dicampur dengan 15 gr diterjen/sabun colek. Masukkan aair 5 liter dan diaduk sampai rata. Setelah didiamkan sselama 24 Jam kemudian saring dengan kain halus. Apabila larutan akan digunakan, setiap liter larutan dapat diencerkan menjadi 10-15 liter air kemdian disemprotkan keseluruh bagian tanaman yang terserang hama Trips.
(3). Hama Belalang dan Ulat
Dain sirsak (annona muricata) 50 lembar dan daun tembakau (nikotiana tabacum) satu gengam ditunbuk halus. Setelah itu, ditambahkan so gram ditrjen/sabun colek dan 20 liter air, kemudian diaduk sampai rata. Setelah adonan ini didiamkan/diendapkan selama 2 4 jam kemudian disaring dengan kain halus. Jika larutan tersebut akan digunakan,encerkan dulu dengan 50-60 liter air lalu semprotkan pada tanaman yang terserang hama belalang dan ulat.


(4). Hama Wereng Coklat, Penggerek Batang dan Nematoda
Caranya,50 gram biji mimba (Azadirachta indica) ditumbuk halus dan diaduk dengan 10 cc alcohol kemudian diencerkan dengan 1liter air. Setelah dibiarkan selama 24 jam dan disaring dengan kain halus kemudian disemprotkan pada tanaman yang diserang hama Wereng Coklat, Penggerek batang dan atau Nematoda.
(5). Hama dan Penyakit pada tanaman Bawang Merah
Daun mimba 1kg dan 2 buah umbi gadung setelah ditumbuk halus,tambah sedikit diterjen/sabun colek dan diaduk sampai rata. Tambah 20 liter air dan endapkan selama 24 jam kemudian disaring. Larutan ini siap disemprotkan pada tanaman bawang merah yang tersrrang hama.
Penyakit yang menyerang tanaman bawang merah bisa juga dikendalikan denga limbah daun tembakau sebanyak 200 Kg (untuk 1 hektar tanaman bawang merah). Caranya, limbah daun tembakau ini dihancurkan /ditumbuk halus dan ditaburkan bersama dengan waktu pemupukan. Limbah daun tembakau ini cukup efektif untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh Jamur, Bakteri dan Nematoda.
(6). Hama tikus
Untuk mengendalikan tikus siapkan 1 Kg umbi Gadung Racun (Dioscorea hispida), 10 Kg dedak padi, 1 Ons tepung ikan, Kemiri sedikit dan air secukupnya. Umbi gadung yang sudah dikupas ditumbuk sampai halus, kemudian semua bahan dicampur jadi satu sambil diaduk sampai rata hingga berbentuk pellet. Pellet ini disebar dipematang sawah tempat tikus bersarang.